4 Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Mimpi buruk seringkali menyebabkan seseorang terbangun dari tidur dengan perasaan takut dan cemas. Hampir semua orang dari berbagai golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, bisa mengalami kondisi ini.

Orang yang mengalami mimpi buruk spontan akan terbangun dari tidurnya dalam reaksi beragam. Ada yang menjerit sampai menangis. Jantung akan berdetak cepat dan tubuh berkeringat. Lantas, apa sebenarnya penyebab terjadinya mimpi buruk dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Arti mimpi buruk di malam hari

Pada dasarnya, mimpi terjadi ketika frontal lobe, pusat logika di dalam otak, sedang tidak aktif. Selama fase tersebut, pemikiran rasional tidak akan dikedepankan. Ditambah lagi dengan adanya asupan dopamin di waktu bersamaan sehingga membuat seseorang merasa lebih emosional.

Inilah alasan mengapa orang yang bermimpi rentan terhadap rasa taku, khawatir, dan cemas. Umumnya, mimpi buruk kerap berisikan aktivitas harian yang cenderung mustahil terjadi di kehidupan sehari-hari. Di mana sebagian besar memiliki setting dikejar, berlari, dan sebagainya.

Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa arti mimpi buruk di malam hari adalah saat otak tengah merespons ancaman atau kekhawatiran di masa depan yang tengah menghantui seseorang. Itulah yang membuat sebagian orang kerap mengaitkan mimpi buruk terhadap firasat akan terjadinya sesuatu.

Penyebab mimpi buruk

Mimpi buruk bisa terjadi dalam rentang waktu yang jarang, tiap minggu, bahkan setiap hari. Pemicu mimpi buruk ada beragam. Setiap orang bisa mengalami secara berbeda-beda. Lantas, apa saja penyebab mimpi buruk terjadi? Berikut penjelasannya.

  1. Stress

Bisa dibilang inilah faktor utama penyebab munculnya mimpi buruk bagi kebanyakan orang. Banyak hal yang menjadi pemicu stress. Mulai dari tekanan di sekolah dan pekerjaan, pindah tempat tinggal, kematian orang terdekat, dan sebagainya. Orang yang sedang stress rentan mengalami mimpi buruk di malam hari.

  1. Trauma

Selain stres, kejadian traumatis seperti cedera, bully, pelecehan seksual, atau kecelakaan juga bisa memicu terjadinya mimpi buruk pada seseorang. Mereka yang mengalami kejadian tersebut bisa mengalami PTSD atau gangguan stres pascatrauma.

Seringkali memori kelam terkait kejadian traumatis tersebut muncul di waktu-waktu tertentu, baik ketika sedang sadar, melamun, hingga tidur. Itulah mengapa orang dengan masalah PTSD rentang mengalami mimpi buruk.

  1. Konsumsi obat-obatan tertentu

Apakah Anda sedang mengonsumsi jenis obat tertentu? Kalau iya, bisa jadi itulah penyebab terjadinya mimpi buruk yang Anda alami. Memang ada beberapa jenis obat yang memiliki efek samping memicu mimpi buruk saat tidur malam.

Beberapa jenis obat tersebut antara lain obat tekanan darah tinggi, antidepresan, beta blockers, dan sebagainya. Pasalnya, obat-obatan tersebut bisa memengaruhi sistem saraf yang kemudian memicu mimpi buruk. Dalam kasus ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat solusi terbaik.

  1. Kurang tidur

Ternyata masalah waktu tidur yang kurang atau tidak teratur juga bisa menyebabkan mimpi buruk. Biasanya pola tidur berantakan tersebut disebabkan adanya perubahan pada aktivitas harian. Alhasil, Anda akan kesulitan untuk tidur dan mengalami mimpi buruk.

Cara mengatasi mimpi buruk

Mimpi buruk sebenarnya tergolong kondisi yang wajar bagi banyak orang. Namun, Anda tentunya tidak ingin terus-menerus mengalaminya bukan? Kalau terjadi dalam frekuensi yang cukup intens, mimpi buruk bisa menganggu kehidupan seseorang. Untuk itu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi masalah mimpi buruk.

  1. Tidur yang cukup

Kualitas tidur yang baik bisa membantu Anda mengalami masalah mimpi buruk di malam  hari. Anda bisa mulai mencoba untuk mengatur waktu tidur dan bangun pda jam yang sama. Kalau dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini akan menciptakan jam biologis sehingga pola tidur Anda akan lebih teratur.

  1. Terapi psikologi

Apabila Anda mengalami mimpi buruk akibat rasa stres atau trauma (PTSD), terapi psikologis bisa jadi solusinya. Ada beberapa tipe terapi yang bisa dilakukan, seperti hipnotis, lucid dreaming therapy, atau image rehearsal therapy.

Cara ini akan membantu Anda untuk merasa lebih tenang dan menangkan pikiran positif. Seiring waktu, rasa stres akan mulai berkurang dan frekuensi munculnya mimpi buruk akan menurun.

  1. Pengobatan yang terkontrol

Jika terapi dengan psikolog tidak membuahkan hasil, Anda bisa coba untuk berkonsultasi dengan psikiater. Sebab, jika oleh psikiater menganggap gangguan yang Anda alami sudah mencapai tahap kronis, maka ada kemungkinan bahwa psikiter akan meresepkan obat. Akan tetapi wajib diingat bahwa mengkonsumsi obat pasti ada efek sampingnya dan harus dikonsumsi sesuai anjuran dan pengawasan psikiater atau dokter yang ahli. 

Itulah 4 penyebab mimpi buruk beserta cara mengatasinya. Pada dasarnya, kita memang tidak bisa mengontrol apa yang akan muncul dalam mimpi saat tidur. Kendati demikian, beberapa cara di atas bisa membantu Anda mengurangi masalah tersebut. Selamat mencoba!

 

Image source : Photo by Glen Hodson on Unsplash